Kalau
saya ditanya instrumen musik yang bersuara paling indah, maka saya akan
menjawab instrumen itu adalah vokal, tentu aja dengan catatan bahwa vokalnya
bener (nggak kayak vokal saya). Vokal yang baik akan sulit ditiru, contohnya
kalau diadakan tribute menyanyikan ulang lagu Metallica: Seek and Destroy.
Banyak gitaris/drummer/bassist yang mampu memainkannya sama persis, tetapi
sulit menyamai vokal James Hetfield, padahal perhatian utama pasti terletak
pada vokalnya. Vokalis lain mungkin memiliki teknik vokal yang lebih baik dari
Hetfield, tetapi belum tentu terdengar akan lebih bagus dibandingkan versi
aslinya.
Tantangan
sebenarnya adalah mematahkan chemistry vokal Hetfield yang terlanjur melekat
pada lagu itu, dan itu bukan hal yang mudah. Cukup dengan introduction,
sekarang saya perkenalkan 10 vokalis metal terbaik menurut versi saya (jadi
jangan protes ya) … dimulai dari yang paling bontot:
10. Andi Deris (Helloween)
Vokalis
Helloween ini memiliki suara yang khas, serak sekaligus cempreng, sejauh
pengamatan saya, yang tidak menyukai vokal Deris terbagi atas dua kubu, yang
pertama adalah kubu pengagum vokalis yang memiliki lengkingan high and clean,
seperti Timo Kotipelto, Geoff Tate, dan tentu saja Michael Kiske. Mereka
menganggap Andi Deris tidak pantas menggantikan Michael Kiske sebagai vokalis
Helloween. Ngancurin lagu Helloween aja, gitu kata mereka kalau lagi kejam mode
on. Kubu kedua adalah kubu fans vokalis bersuara serak dan gagah, pengagum
Ronnie James Dio, Eric Adams, dan lain-lain yang memiliki suara gahar. Mereka
akan menganggap vokal Deris lembek, serak kok cempreng, cempreng kok serak.
Padahal,
kehebatan Deris adalah mampu menyanyikan lagu ballad, hard rock, dan power
metal dengan style yang khas, ia dapat bernyanyi dengan suara serak maupun clean,
bisa sangar dan bisa lembut. Andi Deris juga rajin berimprovisasi, bahkan pada
album Gambling With The Devil, Deris meniru style lengkingan Rob Halford dalam
lagu Kill It. Lagu lain yang memamerkan kepiawaian vokal Andi Deris antara lain
adalah The King for a 1000 years, Pleasure Drone, Push, Falling Higher, Why,
dan seterusnya.
9. Andre Matos (Angra)
Vokalis
asal Brazil yang luar biasa, lengkingannya bersih dan kuat, dan memiliki warna
vokal yang indah, Andre Matos menunjukkan kepiawaiannya di band power metal
Viper, lalu Angra, Shaaman, dan juga album solonya. Lagu seperti Carry On dan
Evil Warning adalah segelintir bukti keindahan vokalnya.
8. Tony Kakko (Sonata Arctica)
Kakko
lahir di Kemi, Finlandia dan bergabung Sonata Arctica pada tahun 1996, setelah
mempelajari keyboard selama dua tahun dan bernyanyi secara informal di festival
lokal. Dia memegang kedua keyboard dan vokal, tapi setelah rilis album pertama
band ini, Kakko memutuskan untuk berkonsentrasi pada vokal. Band Queen,
Stratovarius, Children of Bodom dan Nightwish adalah satu di antara pengaruh
terbesar bermusiknya. Kakko juga menyatakan musim musim dingin sebagai salah
satu pengaruhnya. Gaya bernyanyi bersih dan umumnya bernada tinggi yang
mengandalkan Fausset dan tenor. Dia bernyanyi di tenor berkisar, dan telah
mulai berteriak pada rilis Album Sonata Arctica, terutama The Days of Grays.
Tony
muncul sebagai vokalis tamu pada Band Nightwish tahun 2001 remake dari lagu
mereka "Astral Romance", yang muncul di EP Over The Hills dan Far
Away. Dia juga menyanyikan backing vokal pada lagu "Over The Hills dan Far
Away" dan bernyanyi duet dengan Tarja Turunen pada versi live "Beauty
and the Beast”.
Inging
mendengar kehebatan Tony? Coba simak Tallulah yang lebih Ballads atau lagu
penuh tenaga seperti Fullmoon ataw lagu themanya Film One Pieces, San
Sebastian, dengarin juga yang terbaik dari White Pearl Black Oceans atau daur
ulang Still Loving You. Satu kelebihan Tony adalah suara yang konsisten antara
rekaman dan konser. Simak, sehebatnya Axl Rose maupun Hitzfield, namun saat
konser suara mereka hancur.Top of Form
7. Eric Adams (Manowar)
Dalam
dunia heavy metal, mungkin sukar dipilih vokalis mana yang memiliki lengkingan
paling sakti, tetapi kalau disuruh memilih vokalis yang mampu menahan teriakan
paling lama, maka Eric Adams dari Manowar adalah pemenangnya, mungkin tidak ada
vokalis yang mampu menyanyikan Black Wind, Fire and Steel seperti Eric Adams.
Tidak hanya itu, Eric Adams juga mampu menyanyikan lagu ballad dan lagu klasik
dengan sempurna. Eric Adams merupakan salah satu vokalis yang memiliki
semuanya: power, range suara yang ajubileh, ciri khas, sampai teknik vokal yang
matang. Terlepas dari kosa katanya yang minim karena hanya berkisar antara
Steel, Fire, Fight, Power, Die, Metal, atau Kill, dalam lagu-lagu Manowar.
6. W. Axl Rose (Guns N Roses)
Di
daftar vokalis terbaik ini, Axl Rose satu-satunya vokalis yang tidak berasal
dari genre Heavy/Power Metal. Sebenarnya bukan berarti vokalis genre selain
Heavy/Power Metal rata-rata jelek ataupun sebaliknya, tetapi memang kebanyakan
vokalis akan terlihat eksplorasi vokalnya jika sudah sanggup bernyanyi dengan
tempo rapat, cepat, bervoltase tinggi, dengan demikian tingkat kesulitan vokal
lebih tertantang. Asalkan tetap mampu menghasilkan vokal yang baik saat voltase
lagu diturunkan. Ibarat kata lebih mudah bagi kita percaya Rob Halford mampu
menyanyikan lagu Livin’ on a Prayer-nya Bon Jovi daripada membayangkan Jon Bon
Jovi mampu menyanyikan lagu Painkiller-nya Judas Priest, kan?
Kembali
ke Axl Rose, vokalis ini berbeda dengan vokalis band seangkatan atau sealiran
seperti Jon Bon Jovi, Bret Michaels dari Poison, Joey Tempest dari Europe,
bahkan dibandingkan dengan salah satu vokalis tenar: Sebastian Bach ex-Skid Row
(hmm statement yang akan mengundang kemarahan fans Sebastian Bach, hati-hati
loe, Thon!). Ya, vokal Axl Rose yang sekilas seperti nyanyi seenaknya
sebenarnya justru bernyanyi dengan tingkat kesulitan yang luar biasa. Bernyanyi
ala Axl Rose juga sangat melelahkan, apakah Anda pernah mendengar suara Axl
Rose berbicara? Sangat jauh berbeda dengan suara yang biasa kita dengar di
lagu-lagu GNR, suara Axl Rose yang wajar kurang lebih mirip dengan vokalnya di
laguIt’s So Easy atau Mr. Brownstone, artinya di lagu lain seperti Welcome to
the Jungle, You Could Be Mine dan seterusnya yang menjadi trade marknya, Axl
menggunakan suara yang sengaja ditinggikan dan serak, jangan heran kalau di
panggung suaranya sering hancur-hancuran. Kreativitas Axl Rose juga hebat,
tidak banyak vokalis yang bisa menciptakan melodi vokal yang akrobatik seperti
pada ending Sweet Child O’ Mine, atau Rocket Queen yang indah itu.
5. Bruce Dickinson (Iron Maiden)
Salah
satu icon metal yang sudah menjadi legenda. Vokalis Iron Maiden ini terkenal
dengan daya jelajah vokalnya yang luar biasa. Mau nyanyi operatic seperti di
Seventh Son of a Seventh Son, nyanyi lagu bertempo cepat yang membuat lidah
terlilit seperti Hallowed Be Thy Name, apalagi lagu ballad, metal, rock, semua
dilahap habis dengan mudah oleh si Air Raid Siren ini. Jeritan Dickinson juga
bervariasi, dari jeritan setan seperti di lagu The Number of the Beast, sampai
jeritan tercekik seperti di Run to the Hills. Hanya saja, tidak semua orang
menyukai warna suara Bruce Dickinson.
4. Fabio Lione (Rhapsody, Vision Diine, Angra)
Fabio
Tordiglione (lahir Oktober 1973 9) adalah seorang penyanyi dan penulis lirik
Italia yang telah bernyanyi dengan banyak band-band musik termasuk Rhapsody of
Fire, Labyrinth, Ayreon, Angra, Vision Divine, Hollow Haze dan Athena. Lione
mulai membuat lagu Eurobeat pada tahun 2000, tetapi telah memutuskan untuk
melanjutkan karir solonya dan bekerja dengan Rhapsody of Fire.
Saya
paling terkesan dengan vokalnya yang bercorakkan Opera pada Band Rhapsody,
namun menjadi lebih metal pada band Vision Divine. Saya menyebutkan suara Lione
termasuk kategori unik. Coba saja dengar Lagu Holy Thunderforce yang
super kencang atau The Village of Dwarves yang mendayu-dayu. Salah satu
lagu legenda milik Helloween yang dinyanyikan ulang oleh Rhapsody yaitu Guardians
menjadi lebih menarik dan penuh fantasi dengan vokal Lione.
Setelah
kepergian Luca Turilli ini dari Rhapsody of Fire pada 2011, ia menjadi penulis
lirik band. Dia saat ini mempunyai tiga band: Rhapsody of Fire, Vision Divine
dan Angra.
3. Mike Matijevic (Steel Heart)
Kalau
anda suka musik rock jaman dulu, mungkin tahu dengan lagu yang sudah menjadi
legenda dan didengar ratusan juta manusia yaitu ’She’s Gone’ yang
dinyanyikan oleh band ‘Steelheart’ di tahun 1990. Lagu tersebut memamerkan
suara lengkingan dahsyat setinggi langit dari sang vokalis asal Kroasia yaitu
Michael Matijevic. Nah lagu ini cukup membuat penasaran, apakah ada vokalis
pria lain yang bisa menyamai atau melebihi suara Matijevic di She’s Gone.
Ternyata banyak!Nada tertinggi di lagu ‘She’s Gone’ adalah G5. Dan ini bukanlah
nada tertinggi yang bisa dicapai oleh Matijevic lho. Saya sampai saat ini
merinding mendengar lengkingan suaranya.
2. Michael Kiske (Helloween)
Anak
ajaib yang menggemparkan saat menggebrak dunia power metal bersama Helloween
dengan album Keeper of the Seven Keys Part 1 (1987), dilanjutkan Keeper of the
Seven Keys Part 2 (1988). Michi (panggilan akrab Kiske) yang waktu itu baru
berusia 20 tahun sudah mampu menyanyikan lagu-lagu Helloween dengan
spektakuler, salah satunya adalah lagu Keeper of the Seven Keys, di mana pada
bagian akhir Michi memamerkan lengkingan indahnya dengan penguasaan vokal yang
sempurna. Album Live in the UK (1989) menunjukkan kualitas vokal Michi di atas
panggung yang sangat prima, Helloween mengawali kelahiran genre power metal di
saat era glam metal (GNR, Bon Jovi, Skid Row, Poison, dan lain-lain) sedang
hangat-hangatnya.
Tak
disangka, Michi kemudian meninggalkan dunia persilatan heavy metal, walaupun
sesekali masih tampil juga mengisi suara untuk Gamma Ray, Avantasia, Tribuzy,
Place Vendome, dan Revolution Renaissance, yang masih memperlihatkan kualitas
vokal Michi. Vokalis-vokalis lain yang juga TOB tetapi maaf tidak masuk dalam
best vocalist versi saya antara lain adalah Rob Halford, Tim “Ripper” Owens,
James LaBrie, Tom Malicoat, Timo Kotipelto, Michael Vescera, Mili Matijevic,
David Coverdale, Sebastian Bach, Michael Sweet, dan masih banyak lagi.
...And the best....
1. Sebastian Bach (Skid Row)
Bach
memiliki wajah super rupawan yang membuat penggemar wanita mereka
klepek-klepek. Dengan syair-syair yang dia suarakan lewat lagu-lagu semacam “I
Remember You”, lengkaplah sudah status Bach ketka itu sebagai pesaing utama Jon
Bon Jovi, si ganteng nan romantis, vokalis utama kelompok Bon Jovi.
Selain
grup ini sama-sama berasal dari New Jersey, Jon Bon Jovi merupakan teman masa
kecil “Dave” Sabo. Sementara Bach, bahkan pernah membuat demo bersama Jack
Ponti, yang teman masa kanak-kanak Jon dan “Dave” Sabo.
Sayang,
Skid Row tak tak mampu memelihara popularitas mereka. Setelah merilis album
ketiga, Subhuman Race di tahun 1995, nama mereka terus tenggelam. Suasana
diperparah dengan berubahnya angin musik rock dengan makin mencuatnya band-band
dengan aliran-aliran baru model, Seattle Sound, grunge, alias rock alternatif.
Hingga
hal yang dikhawatirkan penggemar mereka ketika itu akhirnya jadi kenyataan.
Pada Desember 1996, “Dave” Sabo dan kawan-kawan resmi memecat Bach sebagai
vokalis mereka. Tak ada pengumuman resmi alasan pemecatan Bach.
Rumor
yang beredar, personal Skid Row lainnya kesal lantaran Bach secara sepihak
telah meneken kontrak yang melibatkan Skid Row sebagai band pembuka tur reuni
KISS di tahun 1996. Selain kesal lantaran Bach tak membicarakan terlebih
dahulu, “Dave” Sabo dan kawan-kawan konon merasa Skid Row terlalu besar untuk
hanya menjadi band pembuka konser KISS. Di sisi lain, Bach justru berpendapat
Skid Row tak akan pernah ada apa-apanya dibanding KISS. Wajar, lantaran
sejak kecil, Bach memang merupakan penggemar fanatik Gene Simmons dan kawan-kawan.
Dan, Ironisnya, pada tahun 2000, dengan vokalis barunya, Johnny Solinger, Skid
Row justru tampil menjadi band pembuka konser perpisahan KISS.
“Lucu
juga, mereka memecat saya karena masalah konser itu,” ujar Bach dalam sebuah
wawancara dengan thecelebritycafe. “Saya pernah beberapa kali mencoba meminta
penjelasan. Tapi, saya sakit hati mendengar mesin penjawab telepon mereka, saat
coba menghubungi mereka.” Tentu saja, Bach merasa sangat sakit hati. Grup yang
pernah dibesarkannya, yang pernah begitu identik dengan dirinya, tiba-tiba saja
mencampakkannya. Maka itu, pria yang masih atletis ini menolak mentah-mentah
ide “reuni” dengan Skid Row yang sempat diapungkan penggemar mereka, beberapa
waktu lalu.
“Saya
hidup di tahun 2011, bukan 20 atau 30 tahun lalu,” ujar Bach, 43 tahun.
“Anda ingin saya bernyanyi untuk mereka? Yang benar saja? Lagipula mereka tak
akan pernah menemukan penyanyi seperti saya.”
Bach,
mengaku lebih senang melanjutkan karier solonya. Dibantu gitaris muda
Nick Sterling, dan drummer Bobby Jarzombek, Bach siap merilis album terbarunya
tahun ini. Album yang diproduseri Bob Marlette yang pernah menggarap Black
Sabbath ini merupakan album kelima Bach sejak memutuskan bersolo karier tahun
1999. Sebelumnya, Bach sempat juga membuat grup bernama The Last Hard Men, dan
menelurkan dua album, Scream di tahun 1996 dan The Last Hard Men (1997).
Satu
hal, Bach tetaplah rock n roll man. Itu dia buktikan dengan lagu-lagunya yang
mengentak, di album terakhir, Angel Down, yang dirilis tahun 2007. Bahkan, di
album-album sebelumnya, seperti Bring ‘Em Bach Alive! (1999) dan
Bach 2: Basics (2001), Bach banyak menyanyikan kembali hits-hits milik
grup-grup legendaris. Seperti “Cazy Train” (Ozzy Osbourne), Children of the
Damned (Iron Maiden), “Communication Breakdown” (Led Zeppelin), “Working Man”
(Rush), “T.N.T.” (AC/DC), dan tentu saja lagu-lagu milik KISS, seperti
“Shock Me”, “Save Your Love” ataupun “Rock Bottom”.