Sebagian mendukung Michael
Kiske sementara yang lain pro Andi Deris. Intinya, mereka mempermasalahkan siapa vokalis
terbaik Helloween sampai saat ini. Berbagai bukti diajukan walaupun
pada akhirnya semua berpusat pada selera. Bagaimana dengan saya? Well, saya
mencoba untuk tidak memihak siapa pun namun tetap ada beberapa hal yang patut
digarisbawahi.
Michael Kiske
Karakter vokal Michael Kiske memang bersih dan jernih namun
tetap powerful. Dengan range vokal yang luas (4 oktav) dan teknik vibra yang
jadi salah satu ciri khasnya, Michael Kiske mengawal Helloween menuju
puncak. Ia tak pernah kesulitan membawakan tembang mana pun, bahkan tembang
dari album pertama dan kedua yang saat itu masih disuarakan oleh Kai
Hansen.
Sayangnya, eksplorasi musikal Michael Kiske membawa Helloween ke
arah yang diharamkan para pecinta power metal. Alhasil, album Pink Bubbles
Go Ape pun dicaci maki fans metal seluruh dunia. Kesalahan ini berlanjut
ke album Chameleon yang membuat masa depan Helloween terancam.
Keputusan pun dibuat. Michael Kiske dipecat dari Helloween.
Andi Deris
Andi Deris sendiri sebenarnya sudah diincar Helloween sejak
lama namun vokalis Pink Cream 69 ini baru bergabung satu tahun
setelah Kiske dipecat. Dari sisi teknik, Andi Deris memang
tak sebagus Kiske. Jangkauan range vokal Deris tak seluas Kiske namun
itu diimbangi dengan karakter vokal yang lebih menjanjikan. Karakter
vokal Deris lebih kasar dan sepertinya ini yang dimaui
penggemar Helloween saat itu. Selain itu, warna vokal Deris juga
mirip tarikan suara Kai Hansen dan dalam waktu singkat ia langsung
menjadi suplai tenaga baru buat Helloween.
Dibanding Michael Kiske yang memilih eksplorasi ke jalur pop
dan soft rock, Andi Deris jauh lebih ‘metal’. Eksplorasi Andi
Deris murni di jalur power metal dan ini memuaskan hasrat para pecinta
musik hingar bingar. Kalau Michael Kiske hanya kebagian empat
album, Andi Deris malah setia menjadi frontman Helloween sampai
sekarang.
Sepanjang kariernya di Helloween, Andi Deris tak pernah
dapat caci maki fans – kecuali dari para penggemar Michael Kiske tentunya.
Kesalahan Helloween membuat album akustik saat mereka merayakan ulang
tahun ke-25 pun masih dimaafkan para fans. Kesalahan ini segera ditebus dengan
melansir Are You Metal yang
mengembalikan pamor Helloween.
Andi Deris memang sebisa mungkin menghindari tembang-tembang dari
album Michael Kiske saat live show. Bukan karena apa, jangkauan range
vokal Deris tak memungkinkan untuk itu. Tembang I want Out yang
dibawakan saat konser jadi terdengar kacau balau karena Deris tak
sanggup mengendalikan pita suaranya. Namun saat membawakan tembang miliknya
sendiri, Deris terdengar sangat mantap. Bahkan versi akustik
dari Forever and One pun
masih terdengar garang walaupun bertempo lamban.
Kesimpulan
Michael Kiske punya kelebihan
jangkauan range vokal yang luas, corak vokal yang jernih plus teknik vokal yang
prima. Sayangnya, eksplorasi musikal Michael Kiske sudah melewati
‘pengkotakan genre’ dan tak bisa diterima fans berat power metal. Di sisi
lain, Andi Deris mungkin tak memiliki semua yang dipunyai Michael
Kiske namun vokalis ini punya corak vokal yang lebih rough dan konsistensi
mengeksplorasi genre yang ia cintai ini. Dua-duanya vokalis andal dan rasanya
tak layak kalau harus menghakimi mereka hanya karena keterbatasan dan selera.