Sang Thothon

Selasa, 29 Januari 2013

Konsultasi Kredit Poin Peternakan (Rabies)



KONSULTASI DAN PEMECAHAN MASALAH
BIDANG PETERNAKAN
 

Telah memberikan konsultasi kepada:
Nama            :  Yetty
Hari/tanggal  :  Kamis/    Maret 2012
Alamat          :  Ampek Angkek
Tentang:
Pertolongan Pertama Pada Gigitan Binatang
DASAR  PELAKSANAAN:          
Seorang peternak bertanya bagaimana pertolongan pertama saat terjadi kasus gigitan hewan tersangka rabies.
MASALAH YANG DITEMUI:
1.      Peternak tidak mempunyai kemampuan menangani masalah Rabies
2.      Keengganan si korban melaporkan/memeriksakan diri ke Puskesmas
3.      Tingginya kasus gigitan Rabies
PEMECAHAN MASALAH:
Tindakan yang dilakukan:
1.      Melakukan anamnase dan diskusi dengan si korban
2.      Melakukan evaluasi terhadap kondisi si korban
3.      Memberikan penyuluhan dan tindakan pertolongan pertama
Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila.
Hewan yang terinfeksi bisa mengalami rabies buas/ganas ataupun rabies jinak/ tenang. Pada rabies buas/ ganas, hewan yang terinfeksi tampak galak, agresif, menggigit dan menelan segala macam barang, air liur terus menetes, meraung-raung gelisah kemudian menjadi lumpuh dan mati. Pada rabies jinak/tenang, hewan yang terinfeksi mengalami kelumpuhan lokal atau kelumpuhan total, suka bersembunyi di tempat gelap, mengalami kejang dan sulit bernapas, serta menunjukkan kegalakan.
Jika seekor binatang menggigit anda atau anak anda maka perlu segera mendapatkan pertolongan pertama. Panduan pertolongan pertama gigitan binatang adalah sebagai berikut:
1.      UNTUK LUKA RINGAN
Jika gigitan nyaris merobek kulit dan tidak ada bahaya rabies, maka perlakukan seperti luka kecil. Cuci luka dengan sabun dan air. Oleskan krim antibiotik untuk mencegah infeksi dan tutup luka dengan perban yang bersih.
2.      UNTUK LUKA DALAM
Jika gigitan menciptakan tusukan atau robekan yang parah dan berdarah, ambil kain bersih dan kering lalu lakukan penekanan pada luka untuk menghentikan perdarahan. Segera mencari pertolongan dokter.
3.      UNTUK INFEKSI
Jika anda melihat tanda-tanda infeksi seperti bengkak, nyeri, kemerahan atau bernanah segera konsultasi ke dokter.
4.      UNTUK KECURIGAAN TERHADAP RABIES
Jika anda menduga gigitan itu disebabkan oleh binatang yang mungkin membawa rabies-termasuk hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak diketahui status imunisasinya. Segera kunjungi dokter.
Anjing adalah binatang yang paling sering mengakibatkan cedera gigitan lebih sering dibandingkan kucing. Namun gigitan kucing bagaimanapun lebih mungkin menyebabkan infeksi karena gigitannya menyebabkan tusukan dan sulit untuk dibersihkan secara menyeluruh. Gigitan hewan peliharaan dan hewan liar yang tidak diimunisasi beresiko terkena rabies. Resiko yang paling tinggi menyebabkan rabies adalah gigitan yang diakibatkan oleh kelelawar, Racoon, dan rubah dari pada kucing dan anjing. Kelinci, tupai dan binatang pengerat lainnya jarang membawa rabies.
Manifestasi Klinis
Gejala rabies biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50 hari setelah terinfeksi. Masa inkubasi virus hingga munculnya penyakit adalah 10-14 hari pada anjing tetapi bisa mencapai 9 bulan pada manusia Bila disebabkan oleh gigitan anjing, luka yang memiliki risiko tinggi meliputi infeksi pada mukosa, luka di atas daerah bahu (kepala, muka, leher), luka pada jari tangan atau kaki, luka pada kelamin, luka yang lebar atau dalam, dan luka yang banyak. Sedangkan luka dengan risiko rendah meliputi jilatan pada kulit yang luka, garukan atau lecet, serta luka kecil di sekitar tangan, badan, dan kaki.
Gejala sakit yang akan dialami seseorang yang terinfeksi rabies meliputi 4 stadium:
1.      Stadium prodromal
Dalam stadium prodomal sakit yang timbul pada penderita tidak khas, menyerupai infeksi virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan yang menuju taraf anoreksia, pusing dan pening (nausea), dan lain sebagainya.
2.      Stadium sensoris
Dalam stadium sensori penderita umumnya akan mengalami rasa nyeri pada daerah luka gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur (hipersalivasi), dilatasi pupil, hiperhidrosis, hiperlakrimasi.
3.      Stadium eksitasi
Pada stadium eksitasi penderita menjadi gelisah, mudah kaget, kejang-kejang setiap ada rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada udara (aerofobia), ketakutan pada cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia).[9] Kejang-kejang terjadi akibat adanya gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernapasan. [8] Hidrofobia yang terjadi pada penderita rabies terutama karena adanya rasa sakit yang luar biasa di kala berusaha menelan air


4.      Stadium paralitik
Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium sebelumnya, penderita memasuki stadium paralitik ini menunjukkan tanda kelumpuhan dari bagian atas tubuh ke bawah yang progresif.
Karena durasi penyebaran penyakit yang cukup cepat maka umumnya keempat stadium di atas tidak dapat dibedakan dengan jelas. Gejala-gejala yang tampak jelas pada penderita di antaranya adanya nyeri pada luka bekas gigitan dan ketakutan pada air, udara, dan cahaya, serta suara yang keras. Sedangkan pada hewan yang terinfeksi, gelaja yang tampak adalah dari jinak menjadi ganas, hewan-hewan peliharaan menjadi liar dan lupa jalan pulang, serta ekor dilengkungkan di bawah perut.

                Penyuluh Peternakan,                                                           Yang Konsultasi


                Yose Elfiranto, SST                                                                    Yetty
          NIP 19820523 200604 1 006                                                                 


Mengetahui:

                    Ka. UPT BP4K2P                                                       Koordinator Penyuluh
          Kecamatan Ampek Angkek                                           Kecamatan Ampek Angkek




                     ARWIN,S.Sos                                                               WARNERIM.SP
          NIP 19640430 199303 1 002                                           NIP 19581110 198303 2 003


Minggu, 20 Januari 2013