Sang Thothon

Kamis, 22 Oktober 2020

Michael Kiske Vs Andi Deris.... Siapa Terbaik?


Bisa jadi Helloween adalah band power metal pertama yang namanya mendunia meskipun kalau ditelusuri, cikal bakal genre ini sudah ada sejak zamannya Iron Maiden. Kapanpun munculnya tapi tak bisa disangkal kalau Helloween adalah pembuka jalan buat band power metal lain. Nama Helloween sendiri lantas identik dengan dua nama besar di dunia power metal: Michael Kiske dan Andi Deris. Dua vokalis ini membawa warna berbeda buat Helloween. Menariknya, topik Michael Kiske Vs. Andi Deris ini ternyata cukup ramai di kalangan fans Helloween.

Sebagian mendukung Michael Kiske sementara yang lain pro Andi Deris. Intinya, mereka mempermasalahkan siapa vokalis terbaik Helloween sampai saat ini. Berbagai bukti diajukan walaupun pada akhirnya semua berpusat pada selera. Bagaimana dengan saya? Well, saya mencoba untuk tidak memihak siapa pun namun tetap ada beberapa hal yang patut digarisbawahi.

Michael Kiske

Vokalis yang bergabung dengan Helloween saat usianya baru menginjak 18 tahun ini punya lengkingan suara yang sangat tinggi. Teknik head voice Michael Kiske memang layak diacungi jempol. Bahkan di usianya yang kini telah lewat 40 tahun, Michael masih sanggup menggapai nada-nada tinggi. Kalau tidak percaya, coba saja lihat aksi live Michael Kiske saat membawakan tembang-tembang lawas Helloween macam I Want Out atau Dr. Stein. Lengkingannya tak beda saat ia masih berusia belasan tahun dan membawakan tembang fenomenal A Tale That Wasn’t Right.

Karakter vokal Michael Kiske memang bersih dan jernih namun tetap powerful. Dengan range vokal yang luas (4 oktav) dan teknik vibra yang jadi salah satu ciri khasnya, Michael Kiske mengawal Helloween menuju puncak. Ia tak pernah kesulitan membawakan tembang mana pun, bahkan tembang dari album pertama dan kedua yang saat itu masih disuarakan oleh Kai Hansen.

Sayangnya, eksplorasi musikal Michael Kiske membawa Helloween ke arah yang diharamkan para pecinta power metal. Alhasil, album Pink Bubbles Go Ape pun dicaci maki fans metal seluruh dunia. Kesalahan ini berlanjut ke album Chameleon yang membuat masa depan Helloween terancam. Keputusan pun dibuat. Michael Kiske dipecat dari Helloween.

Andi Deris

Andi Deris sendiri sebenarnya sudah diincar Helloween sejak lama namun vokalis Pink Cream 69 ini baru bergabung satu tahun setelah Kiske dipecat. Dari sisi teknik, Andi Deris memang tak sebagus Kiske. Jangkauan range vokal Deris tak seluas Kiske namun itu diimbangi dengan karakter vokal yang lebih menjanjikan. Karakter vokal Deris lebih kasar dan sepertinya ini yang dimaui penggemar Helloween saat itu. Selain itu, warna vokal Deris juga mirip tarikan suara Kai Hansen dan dalam waktu singkat ia langsung menjadi suplai tenaga baru buat Helloween.

Dibanding Michael Kiske yang memilih eksplorasi ke jalur pop dan soft rock, Andi Deris jauh lebih ‘metal’. Eksplorasi Andi Deris murni di jalur power metal dan ini memuaskan hasrat para pecinta musik hingar bingar. Kalau Michael Kiske hanya kebagian empat album, Andi Deris malah setia menjadi frontman Helloween sampai sekarang.

Sepanjang kariernya di Helloween, Andi Deris tak pernah dapat caci maki fans – kecuali dari para penggemar Michael Kiske tentunya. Kesalahan Helloween membuat album akustik saat mereka merayakan ulang tahun ke-25 pun masih dimaafkan para fans. Kesalahan ini segera ditebus dengan melansir Are You Metal yang mengembalikan pamor Helloween.

Andi Deris memang sebisa mungkin menghindari tembang-tembang dari album Michael Kiske saat live show. Bukan karena apa, jangkauan range vokal Deris tak memungkinkan untuk itu. Tembang I want Out yang dibawakan saat konser jadi terdengar kacau balau karena Deris tak sanggup mengendalikan pita suaranya. Namun saat membawakan tembang miliknya sendiri, Deris terdengar sangat mantap. Bahkan versi akustik dari Forever and One pun masih terdengar garang walaupun bertempo lamban.

Kesimpulan
Michael Kiske punya kelebihan jangkauan range vokal yang luas, corak vokal yang jernih plus teknik vokal yang prima. Sayangnya, eksplorasi musikal Michael Kiske sudah melewati ‘pengkotakan genre’ dan tak bisa diterima fans berat power metal. Di sisi lain, Andi Deris mungkin tak memiliki semua yang dipunyai Michael Kiske namun vokalis ini punya corak vokal yang lebih rough dan konsistensi mengeksplorasi genre yang ia cintai ini. Dua-duanya vokalis andal dan rasanya tak layak kalau harus menghakimi mereka hanya karena keterbatasan dan selera.