Sang Thothon

Kamis, 08 Oktober 2015

10 Vokalis Metal Terbaik Dunia

Kalau saya ditanya instrumen musik yang bersuara paling indah, maka saya akan menjawab instrumen itu adalah vokal, tentu aja dengan catatan bahwa vokalnya bener (nggak kayak vokal saya). Vokal yang baik akan sulit ditiru, contohnya kalau diadakan tribute menyanyikan ulang lagu Metallica: Seek and Destroy. Banyak gitaris/drummer/bassist yang mampu memainkannya sama persis, tetapi sulit menyamai vokal James Hetfield, padahal perhatian utama pasti terletak pada vokalnya. Vokalis lain mungkin memiliki teknik vokal yang lebih baik dari Hetfield, tetapi belum tentu terdengar akan lebih bagus dibandingkan versi aslinya.
Tantangan sebenarnya adalah mematahkan chemistry vokal Hetfield yang terlanjur melekat pada lagu itu, dan itu bukan hal yang mudah. Cukup dengan introduction, sekarang saya perkenalkan 10 vokalis metal terbaik menurut versi saya (jadi jangan protes ya) … dimulai dari yang paling bontot:
10. Andi Deris (Helloween)
Vokalis Helloween ini memiliki suara yang khas, serak sekaligus cempreng, sejauh pengamatan saya, yang tidak menyukai vokal Deris terbagi atas dua kubu, yang pertama adalah kubu pengagum vokalis yang memiliki lengkingan high and clean, seperti Timo Kotipelto, Geoff Tate, dan tentu saja Michael Kiske. Mereka menganggap Andi Deris tidak pantas menggantikan Michael Kiske sebagai vokalis Helloween. Ngancurin lagu Helloween aja, gitu kata mereka kalau lagi kejam mode on. Kubu kedua adalah kubu fans vokalis bersuara serak dan gagah, pengagum Ronnie James Dio, Eric Adams, dan lain-lain yang memiliki suara gahar. Mereka akan menganggap vokal Deris lembek, serak kok cempreng, cempreng kok serak.
Padahal, kehebatan Deris adalah mampu menyanyikan lagu ballad, hard rock, dan power metal dengan style yang khas, ia dapat bernyanyi dengan suara serak maupun clean, bisa sangar dan bisa lembut. Andi Deris juga rajin berimprovisasi, bahkan pada album Gambling With The Devil, Deris meniru style lengkingan Rob Halford dalam lagu Kill It. Lagu lain yang memamerkan kepiawaian vokal Andi Deris antara lain adalah The King for a 1000 years, Pleasure Drone, Push, Falling Higher, Why, dan seterusnya.
9. Andre Matos (Angra)
Vokalis asal Brazil yang luar biasa, lengkingannya bersih dan kuat, dan memiliki warna vokal yang indah, Andre Matos menunjukkan kepiawaiannya di band power metal Viper, lalu Angra, Shaaman, dan juga album solonya. Lagu seperti Carry On dan Evil Warning adalah segelintir bukti keindahan vokalnya. 


8. Tony Kakko (Sonata Arctica)
Kakko lahir di Kemi, Finlandia dan bergabung Sonata Arctica pada tahun 1996, setelah mempelajari keyboard selama dua tahun dan bernyanyi secara informal di festival lokal. Dia memegang kedua keyboard dan vokal, tapi setelah rilis album pertama band ini, Kakko memutuskan untuk berkonsentrasi pada vokal. Band Queen, Stratovarius, Children of Bodom dan Nightwish adalah satu di antara pengaruh terbesar bermusiknya. Kakko juga menyatakan musim musim dingin sebagai salah satu pengaruhnya. Gaya bernyanyi bersih dan umumnya bernada tinggi yang mengandalkan Fausset dan tenor. Dia bernyanyi di tenor berkisar, dan telah mulai berteriak pada rilis Album Sonata Arctica, terutama The Days of Grays.
Tony muncul sebagai vokalis tamu pada Band Nightwish tahun 2001 remake dari lagu mereka "Astral Romance", yang muncul di EP Over The Hills dan Far Away. Dia juga menyanyikan backing vokal pada lagu "Over The Hills dan Far Away" dan bernyanyi duet dengan Tarja Turunen pada versi live "Beauty and the Beast”.
Inging mendengar kehebatan Tony? Coba simak Tallulah yang lebih Ballads atau lagu penuh tenaga seperti Fullmoon ataw lagu themanya Film One Pieces, San Sebastian, dengarin juga yang terbaik dari White Pearl Black Oceans atau daur ulang Still Loving You. Satu kelebihan Tony adalah suara yang konsisten antara rekaman dan konser. Simak, sehebatnya Axl Rose maupun Hitzfield, namun saat konser suara mereka hancur.Top of Form
7. Eric Adams (Manowar)
Dalam dunia heavy metal, mungkin sukar dipilih vokalis mana yang memiliki lengkingan paling sakti, tetapi kalau disuruh memilih vokalis yang mampu menahan teriakan paling lama, maka Eric Adams dari Manowar adalah pemenangnya, mungkin tidak ada vokalis yang mampu menyanyikan Black Wind, Fire and Steel seperti Eric Adams. Tidak hanya itu, Eric Adams juga mampu menyanyikan lagu ballad dan lagu klasik dengan sempurna. Eric Adams merupakan salah satu vokalis yang memiliki semuanya: power, range suara yang ajubileh, ciri khas, sampai teknik vokal yang matang. Terlepas dari kosa katanya yang minim karena hanya berkisar antara Steel, Fire, Fight, Power, Die, Metal, atau Kill, dalam lagu-lagu Manowar.
6. W. Axl Rose (Guns N Roses)
Di daftar vokalis terbaik ini, Axl Rose satu-satunya vokalis yang tidak berasal dari genre Heavy/Power Metal. Sebenarnya bukan berarti vokalis genre selain Heavy/Power Metal rata-rata jelek ataupun sebaliknya, tetapi memang kebanyakan vokalis akan terlihat eksplorasi vokalnya jika sudah sanggup bernyanyi dengan tempo rapat, cepat, bervoltase tinggi, dengan demikian tingkat kesulitan vokal lebih tertantang. Asalkan tetap mampu menghasilkan vokal yang baik saat voltase lagu diturunkan. Ibarat kata lebih mudah bagi kita percaya Rob Halford mampu menyanyikan lagu Livin’ on a Prayer-nya Bon Jovi daripada membayangkan Jon Bon Jovi mampu menyanyikan lagu Painkiller-nya Judas Priest, kan?
Kembali ke Axl Rose, vokalis ini berbeda dengan vokalis band seangkatan atau sealiran seperti Jon Bon Jovi, Bret Michaels dari Poison, Joey Tempest dari Europe, bahkan dibandingkan dengan salah satu vokalis tenar: Sebastian Bach ex-Skid Row (hmm statement yang akan mengundang kemarahan fans Sebastian Bach, hati-hati loe, Thon!). Ya, vokal Axl Rose yang sekilas seperti nyanyi seenaknya sebenarnya justru bernyanyi dengan tingkat kesulitan yang luar biasa. Bernyanyi ala Axl Rose juga sangat melelahkan, apakah Anda pernah mendengar suara Axl Rose berbicara? Sangat jauh berbeda dengan suara yang biasa kita dengar di lagu-lagu GNR, suara Axl Rose yang wajar kurang lebih mirip dengan vokalnya di laguIt’s So Easy atau Mr. Brownstone, artinya di lagu lain seperti Welcome to the Jungle, You Could Be Mine dan seterusnya yang menjadi trade marknya, Axl menggunakan suara yang sengaja ditinggikan dan serak, jangan heran kalau di panggung suaranya sering hancur-hancuran. Kreativitas Axl Rose juga hebat, tidak banyak vokalis yang bisa menciptakan melodi vokal yang akrobatik seperti pada ending Sweet Child O’ Mine, atau Rocket Queen yang indah itu.
5. Bruce Dickinson (Iron Maiden)
Salah satu icon metal yang sudah menjadi legenda. Vokalis Iron Maiden ini terkenal dengan daya jelajah vokalnya yang luar biasa. Mau nyanyi operatic seperti di Seventh Son of a Seventh Son, nyanyi lagu bertempo cepat yang membuat lidah terlilit seperti Hallowed Be Thy Name, apalagi lagu ballad, metal, rock, semua dilahap habis dengan mudah oleh si Air Raid Siren ini. Jeritan Dickinson juga bervariasi, dari jeritan setan seperti di lagu The Number of the Beast, sampai jeritan tercekik seperti di Run to the Hills. Hanya saja, tidak semua orang menyukai warna suara Bruce Dickinson. 



4. Fabio Lione (Rhapsody, Vision Diine, Angra)
Fabio Tordiglione (lahir Oktober 1973 9) adalah seorang penyanyi dan penulis lirik Italia yang telah bernyanyi dengan banyak band-band musik termasuk Rhapsody of Fire, Labyrinth, Ayreon, Angra, Vision Divine, Hollow Haze dan Athena. Lione mulai membuat lagu Eurobeat pada tahun 2000, tetapi telah memutuskan untuk melanjutkan karir solonya dan bekerja dengan Rhapsody of Fire.
Saya paling terkesan dengan vokalnya yang bercorakkan Opera pada Band Rhapsody, namun menjadi lebih metal pada band Vision Divine. Saya menyebutkan suara Lione termasuk kategori unik. Coba saja dengar Lagu Holy Thunderforce yang  super kencang atau The Village of Dwarves yang mendayu-dayu. Salah satu lagu legenda milik Helloween yang dinyanyikan ulang oleh Rhapsody yaitu Guardians menjadi lebih menarik dan penuh fantasi dengan vokal Lione.
Setelah kepergian Luca Turilli ini dari Rhapsody of Fire pada 2011, ia menjadi penulis lirik band. Dia saat ini mempunyai tiga band: Rhapsody of Fire, Vision Divine dan Angra.
3. Mike Matijevic (Steel Heart)
Kalau anda suka musik rock jaman dulu, mungkin tahu dengan lagu yang sudah menjadi legenda dan didengar ratusan juta manusia yaitu  ’She’s Gone’  yang dinyanyikan oleh band ‘Steelheart’ di tahun 1990. Lagu tersebut memamerkan suara lengkingan dahsyat setinggi langit dari sang vokalis asal Kroasia yaitu Michael Matijevic. Nah lagu ini cukup membuat penasaran, apakah ada vokalis pria lain yang bisa menyamai atau melebihi suara Matijevic di She’s Gone. Ternyata banyak!Nada tertinggi di lagu ‘She’s Gone’ adalah G5. Dan ini bukanlah nada tertinggi yang bisa dicapai oleh Matijevic lho. Saya sampai saat ini merinding mendengar lengkingan suaranya.


2. Michael Kiske (Helloween)
Anak ajaib yang menggemparkan saat menggebrak dunia power metal bersama Helloween dengan album Keeper of the Seven Keys Part 1 (1987), dilanjutkan Keeper of the Seven Keys Part 2 (1988). Michi (panggilan akrab Kiske) yang waktu itu baru berusia 20 tahun sudah mampu menyanyikan lagu-lagu Helloween dengan spektakuler, salah satunya adalah lagu Keeper of the Seven Keys, di mana pada bagian akhir Michi memamerkan lengkingan indahnya dengan penguasaan vokal yang sempurna. Album Live in the UK (1989) menunjukkan kualitas vokal Michi di atas panggung yang sangat prima, Helloween mengawali kelahiran genre power metal di saat era glam metal (GNR, Bon Jovi, Skid Row, Poison, dan lain-lain) sedang hangat-hangatnya.
Tak disangka, Michi kemudian meninggalkan dunia persilatan heavy metal, walaupun sesekali masih tampil juga mengisi suara untuk Gamma Ray, Avantasia, Tribuzy, Place Vendome, dan Revolution Renaissance, yang masih memperlihatkan kualitas vokal Michi. Vokalis-vokalis lain yang juga TOB tetapi maaf tidak masuk dalam best vocalist versi saya antara lain adalah Rob Halford, Tim “Ripper” Owens, James LaBrie, Tom Malicoat, Timo Kotipelto, Michael Vescera, Mili Matijevic, David Coverdale, Sebastian Bach, Michael Sweet, dan masih banyak lagi. 
...And the best....
1. Sebastian Bach (Skid Row)
Bach memiliki wajah super rupawan yang membuat  penggemar wanita mereka klepek-klepek. Dengan syair-syair yang dia suarakan lewat lagu-lagu semacam “I Remember You”, lengkaplah sudah status Bach ketka itu sebagai pesaing utama Jon Bon Jovi, si ganteng nan romantis, vokalis utama kelompok Bon Jovi.
Selain grup ini sama-sama berasal dari New Jersey, Jon Bon Jovi merupakan teman masa kecil “Dave” Sabo. Sementara Bach, bahkan pernah membuat demo bersama Jack Ponti, yang teman masa kanak-kanak Jon dan “Dave” Sabo.
Sayang, Skid Row tak tak mampu memelihara popularitas mereka. Setelah merilis album ketiga, Subhuman Race di tahun 1995, nama mereka terus tenggelam. Suasana diperparah dengan berubahnya angin musik rock dengan makin mencuatnya band-band dengan aliran-aliran baru model,  Seattle Sound, grunge, alias rock alternatif.
Hingga hal yang dikhawatirkan penggemar mereka ketika itu akhirnya jadi kenyataan. Pada Desember 1996, “Dave” Sabo dan kawan-kawan resmi memecat Bach sebagai vokalis mereka. Tak ada pengumuman resmi alasan pemecatan Bach.
Rumor yang beredar, personal Skid Row lainnya kesal lantaran Bach secara sepihak telah meneken kontrak yang melibatkan Skid Row sebagai band pembuka tur reuni KISS di tahun 1996. Selain kesal lantaran Bach tak membicarakan terlebih dahulu, “Dave” Sabo dan kawan-kawan konon merasa Skid Row terlalu besar untuk hanya menjadi band pembuka konser KISS. Di sisi lain, Bach justru berpendapat Skid Row tak akan pernah ada apa-apanya  dibanding KISS. Wajar, lantaran sejak kecil, Bach memang merupakan penggemar fanatik Gene Simmons dan kawan-kawan. Dan, Ironisnya, pada tahun 2000, dengan vokalis barunya, Johnny Solinger, Skid Row justru tampil menjadi band pembuka konser perpisahan KISS.
“Lucu juga, mereka memecat saya karena masalah konser itu,” ujar Bach dalam sebuah wawancara dengan thecelebritycafe. “Saya pernah beberapa kali mencoba meminta penjelasan. Tapi, saya sakit hati mendengar mesin penjawab telepon mereka, saat coba menghubungi mereka.” Tentu saja, Bach merasa sangat sakit hati. Grup yang pernah dibesarkannya, yang pernah begitu identik dengan dirinya, tiba-tiba saja mencampakkannya. Maka itu, pria yang masih atletis ini menolak mentah-mentah ide “reuni” dengan Skid Row yang sempat diapungkan penggemar mereka, beberapa waktu lalu.
“Saya hidup di tahun 2011, bukan  20 atau 30 tahun lalu,” ujar Bach, 43 tahun. “Anda ingin saya bernyanyi untuk mereka? Yang benar saja? Lagipula mereka tak akan pernah menemukan penyanyi seperti saya.”
Bach, mengaku lebih senang melanjutkan karier solonya. Dibantu  gitaris muda Nick Sterling, dan drummer Bobby Jarzombek, Bach siap merilis album terbarunya tahun ini. Album yang diproduseri Bob Marlette yang pernah menggarap Black Sabbath ini merupakan album kelima Bach sejak memutuskan bersolo karier tahun 1999. Sebelumnya, Bach sempat juga membuat grup bernama The Last Hard Men, dan menelurkan dua album, Scream di tahun 1996 dan The Last Hard Men (1997).
Satu hal, Bach tetaplah rock n roll man. Itu dia buktikan dengan lagu-lagunya yang mengentak, di album terakhir, Angel Down, yang dirilis tahun 2007. Bahkan, di album-album sebelumnya, seperti Bring ‘Em Bach Alive! (1999) dan   Bach 2: Basics (2001),  Bach banyak menyanyikan kembali hits-hits milik grup-grup legendaris. Seperti “Cazy Train” (Ozzy Osbourne), Children of the Damned (Iron Maiden), “Communication Breakdown” (Led Zeppelin), “Working Man” (Rush), “T.N.T.”  (AC/DC), dan tentu saja lagu-lagu milik KISS, seperti “Shock Me”, “Save Your Love” ataupun “Rock Bottom”.