Sang Thothon

Selasa, 30 Juli 2013

Sejarah Masjid Biru Istanbul Turki

Berkunjung ke Turki, rugi rasanya kalau tak melihat keindahan dan keunikan Blue Mosque atau Masjid Biru. Disebut biru karena masjid ini berhiaskan keramik-keramik berwarna biru yang menutupi dinding dan kubahnya.
Sejenak memandang masjid ini sangat indah dan teduh. Bangunan ini berada di Istanbul Turki dan dibangun oleh Sultan Ahmed I berasal dari Dinasti Ottoman yang menguasaiTurki pada abad ke-14. Sultan Ahmed I memerintah Turki mulai tahun 1603 – 1617. Konstruksi masjid mulai dibangun pada tahun 1609, oleh arsitek terkenal pada jaman itu, yaitu Mehmed Aga. Pada tahun 1616, masjid ini selesai dibangun.
Sultan Ahmed I membangun Masjid Biru untuk menandingi bangunan Hagia Sophiabuatan kaisar Byzantine yaitu Constantinople. Hagia Sophia berada satu blok dari Masjid Biru. Hagia Sophia dulunya adalah Gereja Byzantine sebelum jatuh ke daulah Turki Ottoman pada tahun 1453 M .
Kembali ke Masjid Biru yang elok nan rupawan ini, memiliki 6 menara, diameter kubah 23,5 meter dengan tinggi kubah 43 meter, dan kolom beton berdiameter 5 meter. Masjid ini adalah satu dari dua buah masjid di Turki yang mempunyai enam menara, yang satu lagi berada di Adana.
Menurut legenda, Sultan Ahmed I meminta kepada Mehmed Aga untuk membuat menara yang terbuat dari emas. Kata emas dalam bahasa Turki adalah “altin”. Apa mau dikata, sang arsitek salah mendengar. Ia mengira Sultan Ahmed I ingin memiliki masjid dengan 6 menara. Kata enam dalam bahasa Turki bunyinya “alti” dan memang terdengar amat mirip dengan “altin”.
Akhirnya dibuatlah Blue Mosque dengan 6 menara, bukannya 4 menara yang terbuat dari emas. Tadinya Mehmed Aga mengira kepalanya akan dipenggal oleh Sultan Ahmed I, namun ketika selesai, konon Sultan Ahmed I justru terpukau dengan desain 6 menara yang unik itu.
Kabarnya, akibat jumlah menara yang sama dengan Masjidil Haram di Makkah saat itu,Sultan Ahmed I mendapat kritikan tajam sehingga akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram.
Yang menarik, sebuah rantai besi yang berat dipasang di atas pintu gerbang masjid sebelah barat. Di masa lalu, hanya Sultan Ahmed I yang boleh memasuki halaman masjid dengan mengendarai kuda, dan rantai ini dipasang agar Sultan Ahmed I menundukkan kepalanya saat melintas masuk agar tidak terantuk rantai tersebut. Ini dimaksudkan sebagai simbol kerendahan hati penguasa di hadapan kekuasaan Ilahi.
Tidak jauh dari Masjid Biru, terdapat museum Aya Sofya. Selain terkenal dengan keindahan arsitekturnya, Aya Sofya pertama dibangun sebagai katedral, lalu diubah menjadi masjid selama 500 tahun dan sejak pemerintahan sekuler Republik Turkimenjadi museum sampai saat ini. Belum lagi istana Topkapi yang menyimpan beberapa peninggalan Rasulullah saw.
Masjid Biru, hingga kini, masih berfungsi sebagai tempat ibadah. Masuk dalam kompleks masjid terbesar di Istanbul ini, kita melewati taman bunga yang dilindungi pepohonan yang rindang. Sebuah tempat wudhu berderet di sisi depan masjid menyambut kita sebelum memasuki bagian dalam kompleks masjid.
Untuk menghormati masjid, wisatawan harus berpakaian sopan saat memasuki ruang masjid. Wanita harus mengenakan kerudung. Penjaga selalu siap mengingatkan di depan pintu masuk. Begitu sampai di dalam, sejumlah tamu Muslim melakukan shalat sunah masjid. Sementara sebagian lain memandang masjid dari bagian shaf belakang. Sebab, bagian depan hanya diperkenankan bagi mereka yang hendak bershalat.
Dari luar, tampaknya tak ada alasan karya arsitek Mehmed Aga yang dibangun pada 1609-1616 ini disebut dengan nama Masjid Biru. Barulah setelah kita masuk ke dalam, tampak bahwa interior masjid ini dihiasi 20.000 keping keramik biru yang diambil dari tempat kerajinan keramik terbaik di daerah Iznik . Kawasan Turki yang terkenal menghasilkan keramik nomor wahid berwarna biru, hijau, ungu, dan putih.
Karpet sutera yang menutup lantai masjid berasal dari tempat pemintalan sutera terbaik dan lampu-lampu minyak yang terbuat dari kristal merupakan produk impor. Banyak terdapat barang-barang dan hadiah berharga di masjid ini, termasuk Al Quranbertuliskan tangan. Keramik yang menghiasi dinding masjid bermotifkan daun, tulip, mawar, anggur, bunga delima atau motif-motif geometris. Terdapat 260 jendela di dalam masjid ini, sehingga bila kita berada didalamnya, suasananya teduh dan sejuk.
Elemen penting dalam masjid ini adalah mihrab yang terbuat dari marmer yang dipahat dengan hiasan stalaktit dan panel incritive dobel di atasnya. Tembok disekitarnya dipenuhi dengan keramik. Masjid ini didesain agar dalam kondisi yang paling penuh sekalipun, semua yang ada di masjid tetap dapat melihat dan mendengar Imam.

Senin, 29 Juli 2013

Sejarah Panjang Masjid Aya Sofia, Istanbul, Turki

Sejak tahun 1934, tidak pernah ada lagi umat Muslim yang menunaikan shalat di dalam bangunan megah ini. Pemerintah Turki yang sekuler pimpinan Kemal Attaturk telah mengubahnya menjadi sebuah museum. Ikon-ikon Kristen, yang 5 abad sebelumnya telah diperintahkan untuk ditutup oleh penakluk Byzantium, Sultan Muhammad II, kembali ditampilkan bersama-sama dengan ikon-ikon Islam.

Namun, Aya Sofia selalu memperoleh tempat dalam ingatan dunia Islam – dalam jangka waktu yang sangat panjang, Aya Sofia pernah menjadi salah satu masjid kebanggaan kaum Muslimin sedunia.


Gambar 1 Masjid Aya Sofia (www.on-the-matrix.com)
Wakil Islam di Benua Eropa
Aya Sofia terletak di kota Istanbul, Turki. Sebelum ditaklukkan oleh Sultan Muhammad II pada tahun 1453, kota ini bernama Konstantinopel dan merupakan ibu kota kekaisaran Byzantium serta pusat agama Katolik Ortodoks. Istanbul dibagi menjadi dua bagian oleh Selat Bosporus, sehingga separuh bagian Istanbul terletak di benua Asia, sementara separuhnya lagi terletak di benua Eropa. Namun, ketika masih bernama Konstantinopel, wilayah kota ini hanya mencakup daerah yang terletak di bagian Eropa saja.

Gambar 2 Peta Turki (www.worldatlas.com)
Bagian Istanbul yang terletak di Eropa masih dibagi lagi oleh muara sungai besar yang bernama Tanduk Emas. Selama berabad-abad, Tanduk Emas merupakan pelabuhan alam yang ideal karena terlindung dari gelombang laut yang besar namun cukup dalam sehingga bisa dilalui oleh kapal-kapal berukuran besar.

Aya Sofia terletak di bagian kota Istanbul yang terbentang di daratan Eropa. Di sebelah baratnya terbentang Laut Marmara, yang jika ditelusuri lebih ke barat lagi akan terhubung dengan Selat Dardanella, Laut Aegea dan Laut Maditerannia. Di sebelah timurnya terbentang muara Tanduk Emas. Selat Bosporus yang sempit terbentang tepat di hadapan Aya Sofia dan Istanbul dan terus menjulur ke timur hingga mencapai Laut Hitam.

Letak geografisnya yang unik ini menjadikan Aya Sofia, ketika masih merupakan sebuah masjid, seolah-olah menjadi wakil Islam tegak yang berdiri di Eropa – pusat dunia Kristen.

Gereja Aya Sofia
Pada mulanya, Aya Sofia adalah sebuah gereja Katolik Ortodoks. Namanya saat masih menjadi gereja adalah “sancta sophia” atau “sancta sapienta” (bahasa Latin) yang artinya “holy wisdom” atau “kebijaksanaan suci”. Sebelum berdirinya Katedral Sevilla pada 1520, bangunan ini merupakan katedral terbesar di dunia selama lebih dari 1000 tahun.

Sebenarnya, gereja Aya Sofia yang bangunannya masih ada sampai saat ini adalah gereja Aya Sofia yang ketiga yang berdiri di tempat yang sama. Gereja Aya Sofia yang pertama dan kedua rusak karena dibakar dalam huru-hara. Sedangkan gereja Aya Sofia yang ketiga dibangun pada tahun 532 – 537 M atas perintah Justinian, Kaisar Byzantimum pada masa itu. Arsiteknya adalah Isiodore dari Miletus dan Anthemius dari Tralles.

Hanya sedikit yang tersisa dari bangunan gereja yang pertama dan kedua. Di antaranya adalah tempat pembaptisan dan skeuphylakion. Skeuphylakion adalah sebuah bangunan berbentuk bundar yang dulu merupakan tempat penyimpanan harta milik patriarch. Sedangkan tempat pembapstisan diubah menjadi makam para sultan Ottoman pada tahun 1639.

Sejak tahun 360 M dan 1000 tahun berikutnya, gereja Aya Sofia menjadi kantor resmi patriarch Konstantinopel. Karena itu, di gereja ini pernah tersimpan ikonostatis (patung religius) perak setinggi 15 meter. Perannya sebagai pusat dunia Kristen di Timur diperkuat oleh dukungan resmi Kekaisaran Byzantium, yang menjadikan gereja ini sebagai tempat resmi pelaksanaan berbagai upacara kenegaraan.

Gambar 3 Mozaik-mozaik berciri Kristen di dalam Aya Sofia (www.ce.cmu.edu)
Sebagai gereja Katolik Ortodoks, Aya Sofia merupakan tanda kebesaran arsitektur Byzantium dan dianggap telah mengubah sejarah arsitektur dunia. Kubah raksasa Aya Sofia, yang merupakan keajaiban arsitektur pada masanya, sering dianggap sebagai simbol bagi ketakterbatasan kosmos Roh Kudus. Diperlukan waktu lima tahun untuk membangun ulang kubah tersebut setelah digoncang gempa besar pada tahun 557 M. Kubah yang baru, yang lebih tinggi dan ditopang oleh empat puluh buah penyangga, secara bertahap ditambahkan setelah terjadinya gempa lagi pada tahun 859 M dan 989 M.

Gereja Aya Sofia juga pernah menjadi sasaran penjarahan tentara Salib dalam Perang Salib IV pada tahun 1204. Setelah itu, gereja ini dikembangkan lagi oleh Kaisar Andronicos II.

Penaklukan Byzantium
Penaklukan Byzantium oleh Sultan Muhammad II pada tahun 1453 adalah salah satu peristiwa yang kerap dibanggakan oleh umat Muslimin. Para prajurit Kesultanan Ottoman yang menjadi luar biasa berani karena mencari syahid menemukan sebuah cara yang unik untuk merebut Konstantinopel yang begitu sulit untuk ditaklukkan walaupun telah dikepung rapat selama berminggu-minggu.

Konstantinopel kala itu memang kota terkuat di dunia karena dikelilingi oleh benteng batu tebal setinggi 10 meter. Dari atas benteng itu, para prajurit Konstantinopel dengan mudah akan menembakkan puluhan meriam ke arah pasukan musuh yang menyerbu dari arah Laut Marmara di barat atau Selat Bosporus di selatan. Kapal musuh tidak bisa mendaratkan pasukan dari sisi timur yang pertahanannya paling lemah karena tidak bisa melewati rantai raksasa yang dibentangkan di jalur masuk ke perairan Tanduk Emas.

Gambar 4 Tanduk Emas (en.wikipedia.org)
Namun, Sultan Muhammad II menemukan cara yang cerdas agar pasukan Muslimin dapat masuk ke perairan Tanduk Emas yang jalurnya dihalangi oleh rantai raksasa. Beliau memerintahkan agar kapal-kapal perang umat Muslim ditarik melalui jalur darat yang terjal di sekitar Tanduk Emas, lalu diluncurkan ke perairan Tanduk Emas. Dengan demikian, kapal-kapal itu tetap dapat masuk lebih jauh tanpa harus melewati halangan rantai raksasa.

Dalam waktu semalam, sekitar 70 buah kapal perang Ottoman diangkut melalui jalur darat, lalu dilepaskan lagi ke perairan Tanduk Emas. Konon, para pengangkut menggunakan gelondongan kayu yang dijajarkan, sehingga lunas kapal yang sempit dapat memasuki celah di antara kedua gelondongan tersebut, sementara setiap gelondongan dilumuri dengan minyak, lalu kapal didorongd i sepanjang rangkaian golongan kayu yang menghubungkan dua perairan yang berbeda.

Keberhasilan “mengakali” rantai emas itulah yang menjadi awal keberhasilan pasukan Ottoman merebut Konstantinopel. Pasukan Byzantium tak menyangka-nyangka bahwa pasukan Muslimin akan mampu melewati halangan rantai raksasa di jalur masuk Tanduk Emas. Padahal, pertahanan mereka di sisi itu adalah pertahanan yang paling lemah.

Sebelum penyerangan besar-besaran yang akan menentukan nasib Konstantinopel, Sultan Muhammad II berpidato di depan tentara Islam:

“Jika penaklukan kota Konstantinopel berhasil, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizat beliau telah terbukti. Maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits beliau itu, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu per satu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan untuk menjadikan syariat selalu di depan matanya dan jangan sampai ada di antara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran.”

Masjid Aya Sofia
Ketika Konstantinopel akhirnya takluk, Sultan Muhammad II – yang kemudian dijuluki Al-Fatih atau Sang Penakluk – masuk ke dalam gereja Aya Sofia dan memerintahkan agar bangunan itu segera diubah menjadi masjid sehingga dapat digunakan untuk shalat Jumat. Lonceng, altar, ikonostatis, dan alat-alat pengorbanan Kristiani dibuang dan banyak mozaik (lukisan dinding) berciri Kristen ditutup. Yang patut dicatat adalah bahwa Sultan Muhammad Al-Fatih memerintahkan dengan tegas agar gereja-gereja yang lain tidak diganggu dan menjatuhkan hukuman berat kepada mereka yang tidak mematuhi perintah itu.

Menurut catatan, khatib kotbah Jumat yang pertama di Masjid Aya Sofia adalah Asy-Syeikh Ak Semsettin. Pada hari itu juga nama Konstantinopel diubah menjadi “Islam Bol” atau “Kota Islam” dan kemudian dijadikan sebagai ibu kota ketiga Kesulatanan Ottoman setelah Bursa dan Edirne.

Gambar 5 Mihrab Masjid Aya Sofia (www.ce.cmu.edu)
Ciri-ciri arsitektur Islam, seperti mihrab, mimbar, dan keempat menara yang terdapat di bagian luar masjid ini, ditambahkan selama masa kekuasaan para sultan Ottoman. Selama 500 tahun masa kejayaan kesultanan ini, Aya Sofia menjadi model bagi masjid-masjid Ottoman yang lain, seperti Masjid Sultan Ahmed (Masjid Biru Istanbul), Masjid Schzade, Masjid Suleymani, Masjid Ruthem Paska, dan Masjid Kilic Ali Paska.

Sultan Muhammad II menambahkan sebuah menara kayu yang kemudian diganti dengan menara dari batu-bata di sisi selatan. Beliau juga membangun gedung madrasah dan gedung untuk mengelola wakaf di sekitar kompleks Masjid Aya Sofia. Sultan Salim II memerintahkan restorasi besar-besaran yang dilakukan oleh arsitek Mimar Sinan. Pada masa inilah ditambahkan ruangan khusus untuk sultan dan menara kedua yang terbuat dari batu. Mimar Sinan juga membangun Makam Sultan Salim II di sisi tenggara masjid ini pada tahun 1577. Makam Sultan Murad III dan Muhammad III dibangun di sebelah makam tersebut pada tahun 1600-an.

Pada tahun 1739, Sultan Mahmud memerintahkan pembangunan tempat wudhu besar, tempat pengajaran Al-Quran, dapur dan perpustakaan, sehingga masjid ini menjadi pusat kompleks sosial. Sementara itu, Sultan Muradd II menambahkan dua buah menara batu, sehingga menara Aya Sofia menjadi empat – yang amsih dapat dilihat sampai sekarang.

Restorasi besar-besaran yang paling terkenal di dunia Barat adalah restorasi yang diperintahkan oleh Sultan Abdulmajid II. Beliau mengundang sepasang kakak-adik arsitek dari Swiss, Gaspare dan Giuseppe Fossatti untuk melakukan renovasi. Selain memperkuat kubah, penopang dan pilar-pilar, kedua arsitek tersebut merevisi dekorasi eksterior dan interior. Mereka juga mencatat mozaik-mozaik figural yang telah ditutup atas perintah Sultan Muhammad Al-Fatih. Catatan mereka inilah yang menjadi panduan untuk merestorasi mozaik-mozaik tersebut setelah Aya Sofia diubah menjadi museum oleh pemerintahan Kemal Attaturk.

Menjadi Museum
Pada 1934, pemerintah Republik Turki yang berhaluan liberal dan bersikap keras terhadap Islam mengubah Masjid Aya Sofia menjadi sebuah museum. Hingga kini, masjid ini tetap menjadi museum dan merupakan salah satu lanskap kebanggaan Istanbul.

Restorasi Aya Sofia sebagai museum diprakarsai oleh Byzantine Institute of the United States dan Dumbortan Oaks Field Committe pada tahun 1940-an, yang masih berlanjut hingga sekarang. Riset arkeologis juga mengungkapkan kembali aspek-aspek bangunan ini yang terkait dengan sejarah, struktur, dan dekorasi bangunan ini semasa masih menjadi gereja.

Proses restorasi pada masa modern antara lain telah membuka kembali mozaik-mozaik Kristen yang telah ditutup selama ratusan tahun. Hasilnya, mzoaik-mozaik Kristen tersebut kini dapat terlihat, tampil bersebelahan dengan simbol-simbol Islam. Yang paling mengejutkan, mihrab Masjid Aya Sofi kini terletak hampir tepat berada di bawah sebuah mozaik tentang Bunda Maria dan Yesus!

Aya Sofia kini merupakan salah satu dari 100 monumen yang terancam kepunahan. Daftar ini dkeluarkan oleh World Monuments Fund pada tahun 1996 dan 1998. Karena pentingnya pengaruh konsepsi arsitektur klasik Ottoman, Aya Sofia telah dibuka untuk pengunjung sebagai museum untuk umum.

Walaupun telah menjadi museum, dan tidak ada lagi umat Muslimin yang menunaikan shalat di dalam gedung megah ini, kaum Muslimin di dunia akan tetap mengingatnya sebagai salah satu kegemilangan dalam sejarah Islam.

Daftar bacaan
Mainstone, Rowland J., 1997. Hagia Sophia. Architecture, Structure and Liturgy of Justinian's Great Church. London: Thames & Hudson.
Swainson, Harold, 2005. The Church of Sancta Sophia Constantinople: A Study of Byzantine Building. Boston: Adamant Media Corporation.

Sumber internet

Sumber-sumber gambar

HAGGARD: Sang Orchestra Symphonic Gothic

Ghotic Symphonic Orchestra
Haggard adalah band yang beraliran Orchestra Symphonic Gothic Metal yang berasal dari negara jerman yang di bentuk pada tahun 1991. Pada awalnya band ini bergenre Death Metal dan mereka mengubah gaya musiknya setelah demo pertama mereka pada tahun 1992 menjadi sebuah band musik yang beraliran melodi symphonic dan instrument klasik, lirik-lirik lagu band ini kebanyakan bertajuk tentang sejarah, astronomi dan astrologi.
Wallpaper Haggard


Pada tahun 1997 grup ini merilis albumnya yang berjudul "And ThouShalt Trust The Seer" dan album kedua mereka yaitu "Awaking The Centuries" (the life of the prophet Nostradamus) dan mereka melakukan tour di negara mexico. Pada tahun 2004 mereka merilis album ketiga "Eppur Si Muove" yang bertajuk tentang kehidupan tokoh ilmuan yang melegenda yaitu Galileo Galilei yang di jatuhi hukuman tahanan rumah / di karantina karena di anggap ajaran nya sesat oleh Gereja Katolik yang menyatakan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari.
symphonic ghotic metal


Haggard ini memang di kenal oleh para pecinta khususnya musik ghotic di seluruh dunia karena performa manggung nya yang sangat profesional dan juga anggota personilnya yang cukup banyak yang berjumlah 21 orang. Hampir semua lagu-lagu band ini  diciptakan oleh sang vokalis dan gitarisnya yang bernama Asis Nasseri. Pada tahun 2010 Haggard sempat bermain di acara festival-festival yang membuat band ini di kenal di seluruh dunia. Tahun 2008 Haggard telah merilis albumnya yang  keempat yaitu "Tales Of Ithiria"  yang bertajuk tentang cerita dunia fantasy. Pada Tahun 2010 band ini manggung pertamanya dengan aliran yg sedikit berbeda yaitu Symphonic Orchestra di kota  Plovdiv negara Bulgaria pada tanggal 19 April 2010.

Discography :
Introduction Demo (1992)
Progressive EP (1994)
Once - Upon a Decembers Dawn Demo (1995)
And Thou Shalt Trust - The Seer Single (1996)
And Thou Shalt Trust - The Seer Full-length (1997)
In a Pale Moons Shadow a Midnight Gathering Video/VHS (1998)
Awaking the Centuries Full-length (2000)
Awaking the Gods - Live in Mexico Live album (2001)
Awaking the Gods - Live in Mexico DVD (2001)
Eppur Si Muove Full length (2004)
Tales of Ithiria Full length (2008)


Personil Haggard :
* Asis Nasseri – vocals, guitar (1991-present)
* Susanne Ehlers – soprano vocals
* Veronika Kramheller – soprano vocals
* Manuela Kraller - soprano vocals
* Fiffi Fuhrmann – tenor vocalis, bassis
* Giacomo Astorri - bass
* Michael Stapf - violin
* Ivica Kramheller – double bass
* Andreas Fuchs – French horn, flute, percussi, drummer
* Linda Antonetti - flute, oboe
* Steffi Hertz – viola
* Johannes Schleiermacher – cello
* Patrizia Krug - cello
* Claudio Quarta – guitar
* Hans Wolf – piano, keyboards
* Ingrid Nietzer - piano, keyboards
* Luz Marsen – drums, percussion (1991-present)
* Michael Schumm- percussion

Mantan Personil Haggard :
* Florian Bartl – oboe, english horn
* Judith Marschall – violin
* Doro – violin
* Mark Pendry – clarinet
* Sasema – vocals
* Gaby Koss – soprano vocals
* Robert Müller – clarinet
* Christoph Zastrow – flute
* Danny Klupp – guitar
* Kathrin Pechlof – harp
* Karin Bodemüller – vocals
* Florian Schnellinger – percussion
* Andi Nad – bass
* Robin Fischer – bass
* Andi Hemberger – vocals
* Kathrin Hertz – cello
* Andreas Peschke – flute
* Manuela Kraller - soprano vocals

Anette Olzon

 
Sore ini hujan deras dan kebiasaanku mendengarkan musik membuat aku ingin menulis tentang seorang Anette olzon vokalis band kesukaanku NIGHTWISH Sebenarnya aku lebih suka dengan nightwish formasi lama dg vokalis Tarja turunen,tp entah mengapa sore ini aku mendengarkan suara
anette olzon (vokalis baru nightwish) terasa cukup kena di hati. ada karakter suara yg kurasa cukup unik yaitu suara jernih dg nada-nada yg cukup tinggi dan sangat bersahabat di telingaku. dari hasil menjelajah youtube kudapat penampilan live anette olzon yg menarik menurutku,dg gayanya yg khas diatas panggung. meski penampilan live beda dg suara hasil recording di studio tp tetap tidak mengurangi kharisma penampilan dia. Nightwish – Dead to the world di Graspop 2009 yg di upload seseorang di youtube adalah konser yg cukup menarik perhatianku dan paling sering kuputar. Selain itu dua lagu nightwish yaitu bye bye beautiful dan Amaranth dg vokalis anette juga sangat enak di dengar.
Anette Olzon (lahir 21 Juni 1971) adalah seorang penyanyi Swedia dari Helsingborg, dikenal sebagai vokalis band simphony metal gothic Finlandia Nightwish. Olzon dulunya adalah vokalis di band AOR Swedia Alyson Avenue. setelah masuk nightwish anette berkolaborasi dg beberapa band termasuk Bruder Firetribe, Pain dan The Rasmus.
Pada tahun 2008, Anette merekam satu lagu dengan Bruder Firetribe di album kedua mereka, Heart Full of Fire, duet dengan The Rasmus,
Olzon adalah penggemar Sharon den Adel ( Temptation) dan Simone Simons (Epica dari), yang keduanya vokalis band shimphony gothic. Dia juga menyebutkan Carola Häggkvist, Sarah Brightman, Natalie Cole dan Celine Dion sebagai inspirasi di menyanyi. Dia mengatakan dia menikmati band-band metal lain seperti Sonata Arctica, Amorphis, Tarot, Dalam Zain dan Kamelot. Dia juga mencatat bahwa ia adalah penggemar The Rasmus.

Sabtu, 06 Juli 2013

Keajaiban Iceland, Surga dunia

Lagi-lagi ini tentang kisah negeri dongeng.. Maaf anda salah, selalu bergairah saat-saat terbayang tanah es ini. Islandia adalah tempat yang sangat berbeda dari apa yang pernah terbayang. Banyak tempat unik, indah yang terjadi oleh proses Alam. Gletser, geyser, solfataras, air terjun, gunung berapi, Arung Jeram, paus dan kejutan lain menanti Anda di Islandia.

Jokulsarlon



Laguna ini dibuat dengan mundur dari Breioamerkurjokull gletser. Fenomena alam ini terjadi antara 1920 dan 1965. Sebuah laguna yang indah diciptakan setelah mundur dari gletser ini.Laguna ini memiliki banyak gunung es mengapung di dalamnya dan merupakan pemandangan spektakuler.

Blue Lagoon




Kolam panas bumi adalah salah satu tempat yang banyak di kunjungi oleh wisatawan. Tempat ini tampak seperti hari sudah senja dengan orang orang yang berendam di kolam ini. kulit tubuh mereka tertutup lumpur dan uap yang bergulir.

Gullfoss



Air terjun jatuh kedalam jurang dari ketinggian 105 kaki. dan bila kebetulan harinya cerah, nampak pelangi dari percikan air yang menendang ke atas.

Northern Lights



Cahaya Utara adalah salah satu keajaiban alam dunia di Islandia, terlihat pada bulan September sampai April.
Mungkin ini hanya menjadi ilusi dan mimpi bagi saya untuk kesana. Saat saya mendengarkan Lagu Sleeping Sun atau The Islander milik Nightwish. Imaji saya dibawa kesana.. 

10 Kota dengan Tata Kota yang Terbaik dan Terbersih

1. Reykjavik, Iceland

 

Islandia adalah negara terhijau di dunia. Kota Reykjavik telah menyatakan keinginannya untuk menjadi kota-kota Eropa terbersih dan telah mengambil langkah yang sangat mengesankan untuk mencapai itu. Saat ini, kota Reykjavik dijalankan sepenuhnya pada sistem go green, termasuk panas bumi dan pembangkit listrik tenaga air, sedangkan sistem transportasi di kota ini seluruhnya menggunakan hidrogen. Sangat mengesankan! Ya Allah, kapan gue bisa pergi kesana ya.. Ini adalah salah satu pujaan hati gue.

2. Malmo, Sweden

 

Ingat Ibramovich?? Ini adalah kota kelahirannya. Sungguh menakjubkan untuk melihat bagaimana orang ingin pergi ke beberapa kota dengan konsep go green! Beberapa lingkungan di Malmo, Swedia, merupakan kota terbesar di Swedia. Kota ini benar-benar menawarkan konsep Go Green disetiap sudut kota.

3. Copenhagen, Denmark


Ketika orang telah memutuskan untuk melakukan Go Green, kota bisa berubah menjadi surga hijau. Copenhagen adalah kota dimana warga sangat menyadari untuk isu lingkungan dan mereka suka menggunakan motor daripada mobil. maka itu jelas mengapa Kopenhagen adalah salah satu kota terhijau di dunia.

4. Vancouver, Canada

 

Tidak seperti kota-kota lain di Amerika Utara, kota terbesar di British Columbia telah melakukan banyak dalam rangka untuk go green. Bahkan 90% dari energi tersebut berasal dari sumber yang teranyar, seperti angin, pasang surut, matahari dan energi gelombang, tetapi kota juga telah mengembangkan rencana 100-tahun untuk keberlanjutan dalam rangka terus hijau, meskipun kota ini sudah memiliki lebih dari 200 taman.

5. Bahia de Caraquez, Ecuador

 

Bahia de Caraquez adalah surga bagi wisatawan . Kota ini mengalami kerusakan parah dari bencana alam di era 90-an dan setelah itu pemerintah daerah dan LSM memutuskan untuk membuat kota yang berkelanjutan. Mereka mengembangkan sejumlah program untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mengendalikan erosi, tetapi juga mulai untuk program pengomposan sampah organik dari pasar dan rumah tangga dan kota ini juga mendukung pertanian organik.

6. Sydney, Australia


Sydney adalah kota yang memprakarsai “EARTH HOUR” beberapa waktu lalu, bahkan Sidney menjadi kota pertama yang melakukan program tersebut. Kota Sidney juga telah mengembangkan program makanan-limbah menjadi pembuangan efisien, sehingga jelas mengapa Sydney adalah salah satu kota terhijau di dunia.

7. Bogota, Colombia

 

Kota yang secara luas dikenal karena tingkat kejahatan yang tinggi, menjadi hijau sejak pemerintahan oleh walikota Enrique Penalosa. Dia berhasil merekonstruksi semua trotoar untuk pejalan kaki, dia menciptakan sistem bus transit yang efisien dan merevitalisasi lebih dari 1200 ruang hijau kota (Nah Ini Asal Usulnya BUSWAY di Jakarta). Walikota juga mengangkat pajak BBM untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan memulai Car Free Day (Nah mirip ke di Jakarta).

8. Curitiba, Brazil

Jika 99% dari warga di Curitiba senang dengan kota mereka, maka mereka layak menerimanya. Beberapa alasan adalah fakta bahwa lebih dari 70% dari orang di sana bergantung pada transportasi umum yang sangat efisien. Di Curitiba adalah model yang luar biasa untuk kota metropolitan dengan konsep Go Green

9. London, England

Pemerintah kota London keluar dengan Rencana Aksi Perubahan Iklim yang membuat kota itu menjadi kota terhijau didunia. Mengurangi emisi CO2 sebesar 60% dan menghasilkan 25% dari energi lokal dalam 20 tahun mendatang, maka pemerintah kota London memeberikan insentif khusus ke warga jika mereka menerapkan konsep go green, bentuk insentifnya cukup menggiurkan .

10. Portland, Oregon, USA

Mungkin Anda akan terkejut bahwa kota ini tadinya merupakan kota paling polusi di Amerika, namun kota ini adalah yang pertama pertama kali menerapkan go green dengan cara membangun bangunan ramah lingkungan (Green Building). Juga, pemerintah daerah berusaha keras untuk menjaga mobil untuk keluar ke jalan dengan cara membangun jalur sepeda dan jalur trem.

Senin, 01 Juli 2013

Tarja Turunen



Tarja Turunen adalah seorang penyanyi, penulis lagu dan komposer. Dia merupakan penyanyi soprano yang memiliki jangkauan vokal dari tiga oktaf. Tarja Turunen lahir pada 17 Agustus, 1977 di Kitee, Finlandia. Turunen belajar menyanyi di Sibelius Academy dan Hochschule für Musik Karlsruhe. Dia terkenal sebagai penyanyi profesional klasik, namun paling dikenal sebagai mantan vokalis band symphonic metal Finlandia Nightwish, yang didirikannya dengan Tuomas Holopainen dan Erno Vuorinen pada tahun 1996. Kombinasi dari riff gitar yang keras dan cepat dengan vokal klasik Turunen yang memimpin dengan cepat mencapai popularitas yang tinggi.
Riwayat hidup
Tarja Turunen lahir di Kitee, Finlandia. Ibunya bernama Marjatta Turunen, bekerja di pemerintahan kota, dan ayahnya Teuvo Turunen adalah tukang kayu. Bakatnya untuk musik ini pertama kali dicatat ketika dia menyanyikan lagu "Enkeli taivaan" versi Finlandia From Heaven Above to Earth I Come di aula gereja Kitee pada usia 3 tahun. Dia bergabung dengan paduan suara gereja dan mulai mengambil pelajaran vokal. Pada usia 6 tahun, dia mulai bermain piano. Di sekolah komprehensif, Turunen berperan sebagai penyanyi untuk beberapa proyek, salah satunya menyanyi di setiap acara sekolah. Di sekolah dia memiliki sedikit masalah, karena beberapa anak perempuan diintimidasi, karena mereka iri suaranya. Untuk mengatasi masalah tersebut, ahirnya dia dipindahkan ke sekolah lain. Pada usia 15 tahun, Turunen memiliki penampilan sangat bagus, dia sebagai pemain solo di konser gereja, di depan seribu pendengar. Pada tahun 1993 ia menghadiri Sekolah Menengah Seni dan Musik di Savonlinna. Selama beberapa tahun Turunen belajar musik jiwa oleh Whitney Houston dan Aretha Franklin. Kemudian ia mendengarkan lagu dari penyanyi klasik crossover Sarah Brightman, terutama lagu "The Phantom of the Opera", dan memutuskan untuk fokus pada itu. Pada usia 18 tahun, ia pindah ke Kuopio untuk belajar di Akademi Sibelius.
Karakter vokal
Suara Tarja Turunen memiliki sebuah kualitas suara tinggi yang telah dilatih di pelatihan musik klasik dan di sebuah band rock. Dengan demikian, dia bisa membuat suara yang opera, tetapi juga beradaptasi dengan nada yang lebih kontemporer. Kontrol suara rendah yang dicapai dengan dukungan yang besar, yang bergerak ke midrange dengan mirroring timbre. Hal ini dapat membuat nada opera resonan, menciptakan crescendos, dan memanfaatkan timbre lembut. Suara lebih tinggi sampai oktaf keenam, namun nadanya tetap jelas dan halus. Turunen bernyanyi dengan teknik vokal klasik, dia menjelaskan bahwa pada hari-hari awal di Nightwish, sulit untuk menggabungkan teknik klasik dengan suara logam dengan cara memberikan kebebasannya tindakan tanpa merusak pita suara, teknik klasik membantunya untuk tidak melanjutkan pelatihan tambahan dalam bernyanyi rock / pop. Ketika menjadi vokal di Nightwish dengan kombinasi dari riff gitar yang keras dan cepat, dengan vokal klasik wanita, menarik banyak perhatian di kalangan Metalheads. Sehingga Nightwish dengan gaya symphonic metal, dijuluki "Opera metal". Dia menekankan bahwa bernyanyi opera tidak dapat dilakukan sebagai proyek sampingan. Dia akan membutuhkan pelatihan khusus untuk sempurna menyanyikan sebuah opera seluruh tanpa mikrofon. Ketika dia ditanya masalah penghubungan dua genre yang berbeda, yaitu Opera dan Havy metal, dia menjawab:
The scenes are very similar. There are many people who would never go to an operaand the same goes for metal. But the real fans are incredibly loyal.And both styles are bombastic and express strong emotions.
(Tarja Turunen,wawancara, Juli 2002).
Perjalanan karir
Pada Desember 1996, mantan teman sekelasnya Tuomas Holopainen mengundang Turunen bergabung pada proyek musik akustik, dan dia langsung setuju. Pada sesi rekaman untuk demo pertama Holopainen menemukan suara klasik Turunen telah menjadi jauh lebih kuat daripada yang ia ingat dari hari-hari sekolah mereka. Pada praktek pita berikut, Emppu Vuorinen bergabung sebagai gitaris. Holopainen kemudian menjelaskan bahwa anggota band itu secara bertahap menyadari bahwa suara Turunen telah menjadi terlalu dramatis untuk musik akustik soul, ahirnya mereka menyimpulkan bahwa musik harus diganti. Oleh karena itu Holopainen memutuskan untuk membentuk Nightwish sebagai band metal. Nightwish merekam demo kedua dengan lebih bombastis dan dramatis, pada September 1997. Holopainen menggunakan bahan ini untuk meyakinkan Records label Spinefarm Finlandia untuk menerbitkan album Angels Fall sebagai debut band ini. Keberhasilan album pertama datang sebagai album hit 40 besar dari tangga lagu Finlandia.
Selain menjadi vokal di Nightwish, Turunen bernyanyi solo di di Waltari bertema balet Evankeliumi, di beberapa pertunjukan terjual habis di Opera Nasional Finlandia. Pada tahun 2000 dan 2001, Nightwish tercatat Wishmaster dan Selama melakukan tur Eropa dan Amerika Selatan. Setelah itu Turunen melanjutkan kuliah di universitas musik di Jerman, untuk memperoleh kualifikasi profesional sebagai pemain solo dengan spesialisasi lebih lanjut dalam lagu dan seni. Selain reputasi yang baik dari universitas, Turunen memilih untuk pergi ke Karlsruhe karena beberapa orang di universitas Finlandia tidak menganggapnya serius sebagai penyanyi klasik karena komitmen di sebuah band metal. Setelah itu ia merekam vokal pada proyek album Nightwish dan Beto Vázquez Infinity, pada tahun 2002. Pada tahun 2002, Turunen tur di Amerika Selatan, dan setelah akan tur dunia (World Tour of the Century). Turunen kembali ke Karlsruhe untuk menyelesaikan studinya. setelah itu di melakukan rekaman album Once bersama Nightwish, album mendapatkan platinum di Finlandia dan Jerman, dan album ini merupakan penjualan album terbaik di seluruh Eropa pada Juli 2004.
Pada akhir 2005, Turunen melakukan beberapa konser klasik di Finlandia, Jerman, Spanyol, dan Rumania. Karena ia diharapkan untuk berpartisipasi dalam album lain Nightwish, beberapa konser dan merilis album Natal Henkäys Ikuisuudesta. Turunen juga bernyanyi di Opera Savonlinna Festival pada bulan Juli 2006, kali ini sebagai penyanyi utama, ia bernyanyi bersama tenor Finlandia Raimo Sirkiä, didukung oleh Kuopio Symphonic Orchestra. Turunen diiringi arias klasik seperti "O mio babbino caro" oleh Puccini, "lieti Libiamo ne 'calici" oleh Verdi dan beberapa lagu dari Andrew Lloyd Webber-"Don’t Cry for Me Argentina" dan "Phantom of the Opera". Pada bulan November ia tampil di "Tomorrow's Child", konser amal dengan Paduan Suara Tapiola sebagai manfaat untuk Dana Anak-anak UNICEF. Pada tanggal 6 Desember 2006, Turunen melakukan konser besar di Aula Sibelius di Lahti, Finlandia. Itu disiarkan langsung oleh saluran YLE TV2 Finlandia dengan 450.000 pemirsa. Dia dinominasikan untuk Penghargaan Emma Finlandia Soloist Terbaik 2006. Pada bulan Agustus 2006 Turunen merilis My Winter Storm, sebuah album yang menampilkan berbagai gaya, termasuk symphonic metal dengan klasik "opera" vokal, pada November 2007. Album ini mengambil tempat nomor satu di tangga lagu Finlandia, dan mendapat platinum di Finlandia, double platinum di Rusia dan emas di Jerman.
Diskografi
Solo karir
  • Henkäys Ikuisuudesta (2006)
  • My Winter Storm (2007)
  • What Lies Beneath (album Tarja) (2010)
  • TBA (2013)
Single
  • You Would Have Loved This (2006)
  • I Walk Alone (song)|I Walk Alone (2007)
  • Die Alive (song)|Die Alive (2008)
  • Enough (song)|Enough (2009)
  • Falling Awake (2010)
  • I Feel Immortal (2010)
  • Until My Last Breath (2010)
  • Underneath (2011)
  • Into The Sun (2012)
Nightwish
  • Angels Fall First (1997)
  • Oceanborn (1998)
  • Wishmaster (album)|Wishmaster (2000)
  • Over the Hills and Far Away (album)|Over the Hills and Far Away EP (2001)
  • Century Child (2002)
  • Once (Nightwish album)|Once (2004)
Ep
  • Yhden Enkelin Unelma (2004)
  • The Seer (EP) (2008)
Album live
  • Act I : Live in Rosario (2012)
kolaborasi
  • Beto Vázquez Infinity (album) (2001)
  • Tuulikello - Anssi Tikanmäki´s Pop-Levy (2001)
  • Leaving You for Me (2005)
  • Tired of Being Alone - Tag und Nacht (2005)
  • In The Picture - Nuclear Blast All-Stars: Into the Light (2007)
  • Walking With the Angels - Fear No Evil (Doro album) (2009)
  • Maailman Kauneimmat Joululaulut (album) (2009)
  • The Good Die Young (Scorpions feat. Tarja) - Sting in the Tail (2010)
Bintang tamu
  • Savonlinna Taidelukion - Romeo Ja Julia (1995)
  • Uotinen & Waltari - Evankeliumi (1999)
  • Noche Escandinavia II - A Finnish evening from Buenos Aires Argentina (2004)
  • Tarja Turunen & Harus - In Concert - Live at Sibelius Hall (2011)
  • Cameo role on Yhtä Kyytiä - Mad Rush (Partners in Crime) Movie (2011)
  • Outlanders (Tarja & Torsten Stenzel & Walter Giardino) (2011)
  • Beauty and the Beat (Tarja & Mike Terrana + Orchestra and Choir) (2011)